KARAWANG - Puluhan siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA)/Sederajat se-Kabupaten Karawang diseklarasikan sebagai anggota Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) cabang Karawang. Deklarasi tersebut berlangsung dengan penuh khidmat pada sela-sela acara peringatan Diesnatalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI ke-60.
GSNI merupakan suatu organisasi untuk siswa tingkat SMA yang berfungsi untuk mengkader generasi-generasi muda agar berjiwa nasionalis dan tetap dapat menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dalam menjalankan aktifitasnya sebagai pelajar. Hal ini tentunya sangat perlu diapresiasi mengingat kondisi generasi pelajar saat ini khususnya di Karawang yang sudah sangat jauh akan nilai-nilai moral.
Azmi Fudhola selaku kordinator dalam Deklarasi GSNI Karawang mengatakan, pendeklarasian GSNI ini menjadi sebuah titik awal dimana para pelajar akan kembali menemukan jati dirinya. Selain itu pendeklarasian GSNI ini diharapkan menjadi motor untuk menjadikan Karawang sebagai kota terpelajar.
"jika saja 30 persen dari siswa di Karawang ini bergabung, kami yakin angka kemerosotan moral yang terlihat dari tawuran, atau sebagainya dapat diminimalisir, itulah tujuan utama mengapa kami sangat bersemangat untuk menghadirkan GSNI di Karawang," ungkapnya kepada Info Media Karawang.
Dalam acara yang digelar di Plaza Gor Panathayuda Karawang ini turut hadir, Bupati Karawang H. Ade Swara MH. Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Twedy Noviady. Dan ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Karawang Dian Suryana SP. Yang merupakan pembina dari GSNI cabang Karawang.
Secara resmi akhirnya GSNI Karawang dinyatakan telah berdiri setelah naskah ikrar pra setya GSNI dibacakan oleh ketua DPC GMNI Karawang selaku pembina dan diucap ulang oleh keenam siswa yang mewakili puluhan siswa lainnya yang telah terdaftar selaku kader-kader angkatan pertama GSNI cabang Karawang.
Azmi menuturkan proses pendeklarasian tersebut bukanlah menjadi perkara mudah, lantaran sekian lama wacana deklarasi GSNI Karawang telah ada namun banyaknya kendala yang ditemukan termasuk semangat
pelajar hari ini yang sudah tidak lagi mengarah kepada hal positif membuat prosesnya berlangsung sangat alot.
"Lebih dari empat tahun sudah deklarasi GSNI ini menjadi mimpi kami, namun karena kami memiliki harapan besar akan kemajuan pola fikir pelajar Karawang lewat GSNI ini semangat kami juga menjadi tidak luntur, mulai dari proses sosialisasi, pendekatan secara persesif, hingga akhirnya para siswa tersebut sadar betapa pentingnya berorganisasi di GSNI ini," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan GSNI ini kedepannya akan diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif melalui hobi mereka masing masing, sehingga tontonan-tontonan yang merusak pemikiran para pelajar
akan tersingkirkan.
"Kalau kami mengarahkan mereka dan membimbing mereka melakoni hobinya seperti jurnalistik, teatre, atau lain sebagainya, mereka pasti akan melupakan hal-hal positif seperti tawuran antar pelajar." jelasnya.
Twedy Noviady Ketua Presidium GMNI yang juga selaku pembina pusat GSNI menjelaskan GSNI Karawang ini merupakan Cabang ke lima belas dari seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
"Kami sangat berbangga hati akan kehadiran GSNI di Karawang yang sebelumnya telah lebih dulu berdiri di kota Garut, Jogjakarta, Blitar dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Kami juga berharap ini menjadi vitamin bagi para pelajar khususnya di Karawang," jelasnya.
Sementara itu, Dian Suryana, SP selaku Dewan Pembina GSNI Karawang menambahkan, pembentukan GSNI ini merupakan upaya dalam memberantas kenakalan-kenalan remaja. Karena, biasanya kenakalan itu dimulai dari masa-masa tumbu remaja, maka dari itu diharapkan GSNI menjadi medium untuk kaderisasi dalam membentengi pelajar dari kenakalan-kenakalannya.
"Didalamnya nanti ada kaderisasi, pelatihan-pelatihan keorganisasian, pembelajaran tentang arti nasionalisme dann peran pelajar dalam mengisi pembangunan" tambahnya.
GSNI Karawang sendiri saat ini menghimpun tiga sekolah, yaitu MA Al-Ahliyah, SMA 1 Karawang dan SMK 2 Karawang. Rencanya konferensi Cabang GSNI Karawang pertama, akan digelar pada bulan Mei mendatang bertepan dengan hari pendidikan nasional.
"Kami punya waktu dua bulan untuk terus melakukan ekspansi kesekolah-sekolah di Karawang sebelum proses perampungan administrasi dan pemilihan ketua Cabang dalam Konferensi Cabang pertama nanti digelar, target kami sampai bulan Mei nanti sedikitnya harus ada 7 komisariat (Sekolah) di Karawang yang bergabung dalam GSNI" pungkasnya. (imk)
GSNI merupakan suatu organisasi untuk siswa tingkat SMA yang berfungsi untuk mengkader generasi-generasi muda agar berjiwa nasionalis dan tetap dapat menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dalam menjalankan aktifitasnya sebagai pelajar. Hal ini tentunya sangat perlu diapresiasi mengingat kondisi generasi pelajar saat ini khususnya di Karawang yang sudah sangat jauh akan nilai-nilai moral.
Azmi Fudhola selaku kordinator dalam Deklarasi GSNI Karawang mengatakan, pendeklarasian GSNI ini menjadi sebuah titik awal dimana para pelajar akan kembali menemukan jati dirinya. Selain itu pendeklarasian GSNI ini diharapkan menjadi motor untuk menjadikan Karawang sebagai kota terpelajar.
"jika saja 30 persen dari siswa di Karawang ini bergabung, kami yakin angka kemerosotan moral yang terlihat dari tawuran, atau sebagainya dapat diminimalisir, itulah tujuan utama mengapa kami sangat bersemangat untuk menghadirkan GSNI di Karawang," ungkapnya kepada Info Media Karawang.
Dalam acara yang digelar di Plaza Gor Panathayuda Karawang ini turut hadir, Bupati Karawang H. Ade Swara MH. Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Twedy Noviady. Dan ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Karawang Dian Suryana SP. Yang merupakan pembina dari GSNI cabang Karawang.
Secara resmi akhirnya GSNI Karawang dinyatakan telah berdiri setelah naskah ikrar pra setya GSNI dibacakan oleh ketua DPC GMNI Karawang selaku pembina dan diucap ulang oleh keenam siswa yang mewakili puluhan siswa lainnya yang telah terdaftar selaku kader-kader angkatan pertama GSNI cabang Karawang.
Azmi menuturkan proses pendeklarasian tersebut bukanlah menjadi perkara mudah, lantaran sekian lama wacana deklarasi GSNI Karawang telah ada namun banyaknya kendala yang ditemukan termasuk semangat
pelajar hari ini yang sudah tidak lagi mengarah kepada hal positif membuat prosesnya berlangsung sangat alot.
"Lebih dari empat tahun sudah deklarasi GSNI ini menjadi mimpi kami, namun karena kami memiliki harapan besar akan kemajuan pola fikir pelajar Karawang lewat GSNI ini semangat kami juga menjadi tidak luntur, mulai dari proses sosialisasi, pendekatan secara persesif, hingga akhirnya para siswa tersebut sadar betapa pentingnya berorganisasi di GSNI ini," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan GSNI ini kedepannya akan diarahkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif melalui hobi mereka masing masing, sehingga tontonan-tontonan yang merusak pemikiran para pelajar
akan tersingkirkan.
"Kalau kami mengarahkan mereka dan membimbing mereka melakoni hobinya seperti jurnalistik, teatre, atau lain sebagainya, mereka pasti akan melupakan hal-hal positif seperti tawuran antar pelajar." jelasnya.
Twedy Noviady Ketua Presidium GMNI yang juga selaku pembina pusat GSNI menjelaskan GSNI Karawang ini merupakan Cabang ke lima belas dari seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
"Kami sangat berbangga hati akan kehadiran GSNI di Karawang yang sebelumnya telah lebih dulu berdiri di kota Garut, Jogjakarta, Blitar dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Kami juga berharap ini menjadi vitamin bagi para pelajar khususnya di Karawang," jelasnya.
Sementara itu, Dian Suryana, SP selaku Dewan Pembina GSNI Karawang menambahkan, pembentukan GSNI ini merupakan upaya dalam memberantas kenakalan-kenalan remaja. Karena, biasanya kenakalan itu dimulai dari masa-masa tumbu remaja, maka dari itu diharapkan GSNI menjadi medium untuk kaderisasi dalam membentengi pelajar dari kenakalan-kenakalannya.
"Didalamnya nanti ada kaderisasi, pelatihan-pelatihan keorganisasian, pembelajaran tentang arti nasionalisme dann peran pelajar dalam mengisi pembangunan" tambahnya.
GSNI Karawang sendiri saat ini menghimpun tiga sekolah, yaitu MA Al-Ahliyah, SMA 1 Karawang dan SMK 2 Karawang. Rencanya konferensi Cabang GSNI Karawang pertama, akan digelar pada bulan Mei mendatang bertepan dengan hari pendidikan nasional.
"Kami punya waktu dua bulan untuk terus melakukan ekspansi kesekolah-sekolah di Karawang sebelum proses perampungan administrasi dan pemilihan ketua Cabang dalam Konferensi Cabang pertama nanti digelar, target kami sampai bulan Mei nanti sedikitnya harus ada 7 komisariat (Sekolah) di Karawang yang bergabung dalam GSNI" pungkasnya. (imk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar